Gafatar Termasuk ormas Terlarang, benarkah?

Gafatar termasuk Ormas terlarang, Ini Alasan Mendagri

Tjahjo Kumolo
“Kami sudah memantau dengan baik lewat Dirjen Politik kita, bahwa di tingkat nasional Gafatar itu tidak terdaftar,” kata Tjahjo di kantor Kemendagri di Jakarta, Selasa,12/01/2016.

Jakarta – Gafatar (gerakan Fajar Nusantara) dinyatakan sebagai gerakan yang terlarang dan tidak memiliki asal usul perijinan untuk menjalankan misi mereka, gerakan yang dikalim menjadi sebab hilangnya sejumlah orang menurut mendagri merupakan organisasi yang tak resmi.

pernyataan dari mendagri mengenai gafatar ini berdasarkan hasil pantauan menteri dalam negeri lewat dirjen politik, dari hasil laporan resmi dirjen politik menyebutkan organisasi ini tidak termasuk organisasi yang terdaftar di tingkat nasional.hal ini sebagaimana disampaikan oleh menteri dalam negeri Tjahjo Kumolo.

Kami sudah memantau dengan baik lewat Dirjen Politik kita, bahwa di tingkat nasional Gafatar itu tidak terdaftar,” kata Tjahjo di kantor Kemendagri di Jakarta, Selasa,12/01/2016.

Disampaikan juga oleh mendagri bahwasanya mereka akan terus berkoordinasi dengan pihak polda dan kesatuan bangsa serta politik ( kesbangpol) yang ada diseluruh indonesia. khusunya di Yogyakarta demi memantau kebenaran keberadaan gafatar.

Tjahjo juga menambahkan Ormas Gafatar tersebut sama sekali belum pernah ada upaya mendaftarkan organisasi di Kemendagri sebelumnya.

Ia juga mengatakan ormas tersebut sebagai organisasi yang terlarang. “Hasil Telaah dari dirjen kami, kalau memang arahnya seperti itu, itu sudah terlarang, banyak korban,” ucap Tjahjo.

Ia menjelaskan tugas untuk memantau dan melacak keberadaan Ormas Gafatar ini merupakan tugas sejumlah lembaga hukum dan intelijen. “Dan itu bukan hanya tugas kepolisian saja, tapi juga tugas BIN (Badan Intelijen Negara), tugas Bais (Badan Intelijen Strategis), tugas Kesbangpol,” ujar dia.

Sebelumnya, dokter Rica Tri Handayani dan putranya hilang pada 30 Desember 2015. Menurut keterangan suami Rica, dokter Aditya Akbar Wicaksono, Rica pernah terlibat aktif dalam organisasi yang disebut-sebut metamorfosa dari organisasi Gafatar.

Meski berhenti setelah menikah, komunikasi Rica dengan organisasi tersebut diduga terjalin kembali selama suaminya melanjutkan studi Kedokteran spesialisasi Ortopedi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kemudian pada Senin (11/1), Rica dan putranya akhirnya ditemukan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Rica dan anak balitanya diamankan pada saat akan melakukan “check in’” di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng pada pukul 06.20 WIB yang rencananya terbang menuju Jakarta dengan pesawat Trigana Air pukul 07.30 WIB.

Bersama dia, ikut diamankan dua orang lainya, yakni E dan V. Keduanya merupakan terduga perekrut dr Rica. E dan V kini masih diperiksa polisi. Sementara dr Rica dipulangkan ke keluarganya.- source : beritasatu