Kata Bijak Habibie – Almarhum Bachruddin Jusuf Habibie, atau yang akrab dikenal sebagai BJ Habibie merupakan Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Beliau lahir di sebuah kota yang dikelilingi oleh lautan bernama Pare-pare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Selama hidupnya, BJ Habibie banyak menginspirasi orang-orang pada banyak hal. Kata bijak Habibie yang tertinggal hingga hari ini pun masih dikenang.
Perjalanan pendidikan, karir, hingga percintaan yang ditempuh oleh Habibie memang tidaklah mudah. Hal inilah yang membuat banyak orang menjadi terinspirasi. Sosoknya yang cerdas, humoris, dan selalu rendah hati membuatnya dicintai oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini terlihat saat Habibie meninggal, seluruh masyarakat serentak menaikkan bendera setengah tiang untuk melepasnya.
Tetapi tenang saja. Meski sudah tiada, BJ Habibie masih dapat memotivasi orang-orang dengan beberapa ujarannya tentang hidup yang harus terus dijalani dengan sebaik-baiknya saat memiliki kesempatan. Lantas apa sajakah inti dari kata bijak Habibie yang hingga hari ini tidak bisa terlupakan? Berikut adalah penjabarannya ya.
Kata Bijak Habibie Tentang Kehidupan
Mengenai Belajar Bersyukur
“Belajarlah mengucapkan syukur dari hal-hal baik di hidupmu. Belajarlah menjadi kuat dari hal-hal buruk di hidupmu”
Kata-kata ini mengisyaratkan bahwa sebagai seorang manusia kita pasti dihadapkan pada sesuatu yang baik dan buruk. Sayangnya hal tersebut membuat manusia hari ini mudah mengeluh dan jarang melihat hal-hal baik yang datang di hidupnya dalam bentuk yang kecil.
Habibie mengingatkan kita bahwa segala yang baik harus kita syukuri untuk bisa mendapatkannya lebih banyak. Sebaliknya, hal-hal buruk yang datang tidak juga bermanfaat dengan mengasah mental seseorang dan menjadikannya lebih kuat dari sebelumnya.
Mengenai Sebuah Pujian dalam Bentuk Berbeda
“Ketika seseorang menghina Anda, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan Anda, bahkan ketika Anda tidak memikirkan mereka”
Kata-kata ini mengisyaratkan bahwa tidak semua orang akan menyukai Anda. Mereka yang tidak suka, biasanya akan selalu fokus pada kekurangan Anda. Habibie dalam kalimat ini mengingatkan kita untuk tidak perlu menggubris orang-orang semacam itu dan tidak perlu menghabiskan energi lebih untuk marah. Anggap saja itu hanya sebuah pujian.
Pujian bahwa Anda lebih baik daripada mereka. Pujian bahwa mereka telah sejauh ini memerhatikan Anda, bahkan hal-hal kecil yang menurut mereka salah, coba untuk mereka beritahu pada Anda lewat cara-cara yang unik. Biarkan saja mereka terus seperti itu, sebab dua tangan yang Anda miliki tidak akan cukup untuk menutup semua mulut orang yang ingin memuji Anda.
Mengenai Sujud Dan Tuhan
“Jika tidak ada bahu untuk bersandar, selalu ada lantai untuk bersujud”
Kata-kata ini bisa menjadi pengingat bagi semua orang yang selalu mengeluh akan kerasnya hidup yang mereka hadapi seorang diri tanpa siapapun yang bisa dijadikan teman berbagi. Habibie mencoba memberitahu kita untuk tidak terlalu berharap pada sesama manusia. Sebab mereka adalah orang-orang yang akan selalu datang dan pergi, setelah kebutuhan dan keperluannya selesai pada kita.
Habibie kembali mengingatkan semua orang bahwa kita tidak pernah benar-benar sendiri. Sebab Tuhan, sebagaimana yang kita percaya, berada lebih dekat dari urat nadi kita. Tuhan tidak di atas menyaksikan kita. Tuhan ada di mana-mana, maka dari itu kita bisa menemukannya salah satunya lewat ibadah.
Mengenai Keistimewaan
“Terkadang hal yang kecil saja bisa menjadi sangat istimewa”
Kata-kata ini menjadi semacam pengingat bagi kita semua yang sedang berusaha tetap mempertahankan hidup. Bahwa sebenarnya bahagia tidak berada terlalu jauh dari kita. Bahagia cukup kita rasakan dengan menerima hal-hal kecil sebagai sesuatu yang istimewa. Bukan melulu sibuk mencari sesuatu yang wujudnya selalu besar.
Habibie ingin memberitahu kita jika bahagia tidak selalu harus memiliki mobil mewah, rumah besar, dan uang banyak. Tetapi bahagia bisa ditemukan lewat mengistimewakan hal-hal kecil di sekitar, seperti bahagia telah mendengar kabar bahwa kedua orang kita sehat, bahagia melihat orang lain mendapatkan sebuah rejeki, dan lain sebagainya.
Mengenai Menjadi yang Terbaik
“Di mana pun engkau berada, selalulah menjadi yang terbaik dan berikan yang terbaik dari yang bisa kita berikan”
Sebagai seorang pelajar asing di negara orang saat menempuh pendidikan, Habibie tentu merasakan sukarnya mengalahkan orang-orang yang dirasa lebih mampu dan pintar dibandingkan dirinya. Meski begitu, Habibie membuktikan jika dengan usaha keras, dirinya dapat pulang dan mengharumkan nama Indonesia setelah mempelajari banyak hal di luar negeri.
Hal yang sama coba disebarkan oleh Habibie kepada semua orang, terutama bagi mereka yang masih berusia muda. Bahwa kita tidak boleh terpaku dan cepat puas dengan sesuatu. Menurutnya, setiap tindakan yang kita lakukan haruslah dilakukan dengan semaksimal mungkin. Hingga hasil yang didapatkan dapat menjadi yang terbaik.
Kata Bijak Habibie Tentang Cinta
Kata Bijak BJ Habibie Tentang Rindu
“Puncak rasa rindu seseorang adalah ketika tak lagi bertemu, tak lagi bertegur sapa, tetapi dalam hati saling mendoakan”
Kalimat di atas diungkapkan oleh Habibie untuk membuat orang-orang yang sedang dilanda asmara bisa memahami rindu secara mendalam. Bahwa rindu tidak melulu harus disalurkan dengan pertemuan. Tetapi lewat sesuatu yang lebih dekat daripada itu, yaitu berdo’a.
Mengenai Cinta
“Cinta adalah sinergi positif antara akal dan perasaan”
Habibie yang seperti diketahui oleh banyak orang sangat mencintai istrinya, Ibu Ainun, dapat memberi contoh bagi semua orang untuk merasakan cinta sejalan dengan akal. Sebab ada banyak anekdot di luar sana yang mengatakan bahwa jika orang sudah jatuh cinta, maka dia akan sulit menggunakan akalnya.
Lewat kalimat ini, kita semua bisa melihat keinginan Habibie yang tersirat pada siapapun yang kerap kali menggunakan anekdot tersebut. Bahwa orang dapat jatuh cinta dengan menggunakan akalnya. Tentu saja akan dibarengi dengan perasaan.
Kata Bijak BJ Habibie Tentang Kesempurnaan Pasangan
“Mencintai bukan dengan menemukan seseorang yang sempurna, tapi dengan melihat seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna”
Kalimat di atas dapat menjadi motivasi bagi siapa saja yang ingin mencari pasangan kelak. Ada banyak orang yang mengidamkan pasangan yang gagah dan cantik seperti bintang film. Maka dar itu, fisik bagi mereka sangatlah penting. Bahkan bisa mengalahkan karakter dari pasangannya kelak. Habibie membawa kita pada sebuah perenungan soal kesempurnaan.
Bahwa cinta tidak selalu harus diukur dengan parameter sempurna secara fisik atau apapun. Sebab ketidaksempurnaan pada manusia adalah niscaya, maka yang harus dilakukan adalah menerima pasangan apa adanya, dan seperti kata Habibie; memperlakukannya dengan cara yang sempurna.
Kata Bijak BJ Habibie Tentang Keikhlasan Cinta
“Cinta itu keikhlasan. Tak ada paksaan ataupun rasa pelampiasan”
Kalimat ini bisa jadi pengingat bagi seluruh orang tua di luar sana. Bahwa cinta yang dimiliki oleh anak-anak mereka tidak bisa dipaksakan. Tidak bisa diatur akan jatuh di mana dan pada siapa. Hal ini juga berlaku pada semua kawula muda yang hendak mencari pasangan. Untuk memerhatikan apakah perasaannya dengan orang yang sebelumnya sudah benar-benar selesai dan apakah mereka memang sudah siap jatuh cinta. Jangan sampai mereka hanya sedang mencari pelampiasan.
Mengenai Keterkaitan Antara Cinta dan Kecerdasan
“Tanpa cinta kecerdasan itu berbahaya dan tanda kecerdasan cinta itu tidak cukup”
Secara tidak langsung, Habibie mengingatkan kita semua untuk mengikutsertakan otak dan pikiran saat memutuskan jatuh cinta. Sebab cinta tidak hanya sesuatu yang abstrak. Ia dapat berbahaya bila tidak dibarengi dengan kecerdasan. Sebaliknya, kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang tidak akan berguna jika dia melakukan banyak hal tanpa dasar cinta.
Jadi itulah tadi kata bijak Habibie yang mungkin bisa menjadi pengingat bagi kita semua dalam menjalani hidup dan mendapatkan pasangan yang tepat. Selamat merenung!